Pages

Minggu, 15 Juli 2012

Sekedar Cerita di akhir UAS


Alhamdulillahhirabbil ‘alamin akhirnya bisa menyapa teman-teman di blog lagi setelah berakhir UAS Semester 4 ini, lega rasanya setelah dua minggu terakhir berjuang ngerjain tugas ini itu, nyari materi kesana sini, Blajar ampe ketiduran,,, Huhh :*
Sedikit ceritaku saat mengerjakan UAS kemarin, tepatnya hari sabtu, hari terakhir UAS Semester 4. Jadwal terakhir yang tertera di kartu UAS ku adalah mata kuliah Metode Qira’atul Kutub dan Perkembangan pemikiran pendidikan islam, tak ada yang aneh dari jadwal itu tapi jujur hal ini membuatku tak bisa tidur. Mata kuliah metode Qiraatul kutub adalah salah satu mata kuliah yang menjadi momok menakutkan bagiku.
Waktu ujian dimulai! Lembaran soal mulai dibagikan, dilanjutkan dengan pembagian lembar jawab,,, ku lihat lembar soal dan smua soal bertuliskan huruf arab,,, tuiiinggg segera muncul pertanyaan dibenakku “apa ini??” aku tak tahu apa maksud dari semuanya.. hoooh ! Aku mencoba untuk tetap santai, tidak gelisah dan yang pasti tetap berusaha mengerjakan. Menit-menit pertama ku coba tanyakan kepada teman disampingku “ apa perintah soalnya? “ hah aku merasa amat bodoh disini. Perintah soalnya saja aku tak tahu!! (memalukan)
Ku tulis saja soal yang tertera di lembar jawabku… dan kau tau? Aku Cuma bisa “celingukan” oh tuhannnnn apa yang harus ku lakukan ? ku coba mengerjakan semampuku, tapi tak meyakinkan. Disini aku mulai gelisah ditambah lagi beberapa anak sudah mulai mengumpulkan lembar jawab mereka, tangannya terampil menjawab soal-soal yang ada,, sementara aku?? Hanya mampu menulis soal tanpa bisa menjawabnya… boleh dibilang aku buta atas mata kuliah ini, ,  singkatnya, sampai bel berbunyi dan menandakan waktu mengerjakan telah usai aku hanya mampu mengerjakan 30 % dari soal yang ada. akhirnya dengan sangat terpaksa ku kumpulkan lembar jawabku, dan aku hanya bisa “pasrah” atas hasilnya.
Ku coba langkahkan kaki keluar kelas, banyak penyesalan yang timbul di benakku. Kenapa gak dari dulu aku sekolah di lembaga pendidikan berbasis agama? Kenapa dulu aku lari-lari saat ayahku mengajari mengaji? Hahhh penyesalan memang selalu datang terlambat,, dan saat ini bukan waktunya untuk menyesali yang telah lalu, harus ada perubahan setelah hari ini, HARUSS!!

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 15 Juli 2012

Sekedar Cerita di akhir UAS

Diposting oleh Aviani Nur Avivah di 08.39

Alhamdulillahhirabbil ‘alamin akhirnya bisa menyapa teman-teman di blog lagi setelah berakhir UAS Semester 4 ini, lega rasanya setelah dua minggu terakhir berjuang ngerjain tugas ini itu, nyari materi kesana sini, Blajar ampe ketiduran,,, Huhh :*
Sedikit ceritaku saat mengerjakan UAS kemarin, tepatnya hari sabtu, hari terakhir UAS Semester 4. Jadwal terakhir yang tertera di kartu UAS ku adalah mata kuliah Metode Qira’atul Kutub dan Perkembangan pemikiran pendidikan islam, tak ada yang aneh dari jadwal itu tapi jujur hal ini membuatku tak bisa tidur. Mata kuliah metode Qiraatul kutub adalah salah satu mata kuliah yang menjadi momok menakutkan bagiku.
Waktu ujian dimulai! Lembaran soal mulai dibagikan, dilanjutkan dengan pembagian lembar jawab,,, ku lihat lembar soal dan smua soal bertuliskan huruf arab,,, tuiiinggg segera muncul pertanyaan dibenakku “apa ini??” aku tak tahu apa maksud dari semuanya.. hoooh ! Aku mencoba untuk tetap santai, tidak gelisah dan yang pasti tetap berusaha mengerjakan. Menit-menit pertama ku coba tanyakan kepada teman disampingku “ apa perintah soalnya? “ hah aku merasa amat bodoh disini. Perintah soalnya saja aku tak tahu!! (memalukan)
Ku tulis saja soal yang tertera di lembar jawabku… dan kau tau? Aku Cuma bisa “celingukan” oh tuhannnnn apa yang harus ku lakukan ? ku coba mengerjakan semampuku, tapi tak meyakinkan. Disini aku mulai gelisah ditambah lagi beberapa anak sudah mulai mengumpulkan lembar jawab mereka, tangannya terampil menjawab soal-soal yang ada,, sementara aku?? Hanya mampu menulis soal tanpa bisa menjawabnya… boleh dibilang aku buta atas mata kuliah ini, ,  singkatnya, sampai bel berbunyi dan menandakan waktu mengerjakan telah usai aku hanya mampu mengerjakan 30 % dari soal yang ada. akhirnya dengan sangat terpaksa ku kumpulkan lembar jawabku, dan aku hanya bisa “pasrah” atas hasilnya.
Ku coba langkahkan kaki keluar kelas, banyak penyesalan yang timbul di benakku. Kenapa gak dari dulu aku sekolah di lembaga pendidikan berbasis agama? Kenapa dulu aku lari-lari saat ayahku mengajari mengaji? Hahhh penyesalan memang selalu datang terlambat,, dan saat ini bukan waktunya untuk menyesali yang telah lalu, harus ada perubahan setelah hari ini, HARUSS!!

0 komentar on "Sekedar Cerita di akhir UAS"

Posting Komentar