mencari nilai akhir
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester V
Program Strata Satu (S.1)
Mata Kuliah : Sistem Evaluasi Pembelajaran
Dosen
Drs. H. Ari Tasiman, M. Pd
Disusun oleh:
Disusun Oleh :
1. Aftri Rejeki (2103941)
2. Aviani Nur Avivah (2104166)
3. Agus Nawawi (2104140)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran dengan judul “Mencari
Nilai akhir” Semester lima program studi PAI di Sekolah Tinggi Agama Islam
Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat Bapak Drs. H. Ari Tasiman, M. Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran. Tak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, banyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kami mengharap
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa
yang akan datang.
Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya. Akhirnya kepada Allah jugalah semuanya kita kembalikan.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Kebumen,……….
2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HalamanJudul…..……………………………………………………………….. i
Kata Pengantar…..………………………………………………...…………….. ii
Daftar Isi…….…………………………………………………………………... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………. 1
B. Rumusan
Masalah………………………………………………………….. 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Nilai Akhir……………………....………………......…………….. 2
B. Fungsi Nilai Akhir……….....……..………………………………………... 2
C. Faktor
Pertimbangan dalam Menentukan Nilai Akhir..………...………….. 4
D.
Cara Menentukan
Nilai Akhir………………………………………….... 5
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 8
B. Saran………………………………………………………………………... 8
Daftar Pustaka……………………………………………….…………............ iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bagi seorang siswa, nilai merupakan
sesuatu yang sangat penting karena nilai merupakan cermin dari keberhasilan
belajar. Namun bukan hanya siswa sendiri saja yang memerlukan cerminan
keberhasilan belajar; guru dan dan orang lainnyapun, memerlukannya. Sehingga
pemberian nilai akhir bagi siswa menjadi sangat penting dalam rangka memetakan
kemampuan siswa
Data nilai dapat mencakup nilai
tugas, nilai ulangan harian, nilai ujian tengah semester, nilai ujian akhir
semester dan nilai rangkaian kegiatan, seperti penulisan karangan, pekerjaan
rumah, partisipasi dalam kelas, praktek dan sebagainya. Nilai akhir yang
diberikan kepada siswa ditentukan berdasar nilai akhir tersebut, sehingga nilai
akhir ini merupakan kesimpulan nilai-nilai yang dicapai oleh siswa dalam ujian
akhir dan rangkaian kegiatan yang telah dilakukannya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
definisi dari nilai akhir ?
2.
Apa
sajakah fungsi dari nilai akhir ?
3.
Apa sajakah faktor yang perlu dipertimbangan
dalam menentukan nilai akhir ?
4.
bagaimana cara dalam menentukan nilai akhir ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Nilai Akhir
Nilai akhir sering juga dikenal dengan istilah nilai final yaitu nilai
baik berupa angka atau huruf yang melambangkan tingkat keberhasilan peserta
didik setelah mereka mengikuti program pendidikan pada jenjang pendidikan
tertentu, dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Nilai merupakan pemberian dan penentuan pendapat pendidik terhadap
peserta didiknya, terutama mengenai perkembangan, kemajuan dan hasil-hasil yang
telah dicapai oleh peserta didik yang berada dibawah asuhannya, setelah mereka
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
B.
Fungsi Nilai Akhir
Penentuan nilai akhir secara garis besar memiliki empat macam
fungsi yaitu: fungsi intruksional, fungsi informatif, fungsi bimbingan dan
fungsi administratif.[1]
1.
Fungsi
Intruksional
Tidak ada tujuan yang lebih penting dalam proses belajar mengajar
kecuali mengusahakan agar perkembangan dan belajar siswa mencapai tingkat
optimal. Pemberian nilai merupakan salah satu cara dalam usaha ke arah tujuan
itu, asal dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana.
Pemberian nilai merupakan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memberikan suatu balikan (feed back / umpan balik) yang mencerminkan seberapa
jauh seorang siswa telah mencapai tujuan yang ditetapkan dalam pengajaran atau
system instruksional.
Apabila pemberian nilai dapat dilakukan dengan cermat dan
terperinci, maka akan lebih mudah diketahui pula keberhasilan dan kegagalan
siswa disetiap bagian tujuan. Oleh karena itu, penggabungan nilai dari berbagai
nilai sehingga menjadi nilai akhir, kadang-kadang dapat menghilangkan arti dari
petunjuk yang semula telah disajikan secara teliti. Nilai rendah yang diperoleh
seorang atau beberapa siswa, jika disajikan dalam keadaan yang terperinci akan
membantu siswa dalam usaha memperbaiki dan memberi motivasi peningkatan
prestasi berikutnya. Bagi pengelola pengajaran, sajian terperinci nilai siswa
dapat berfungsi menunjukan begian-bagian proses mana yang perlu diperbaiki.
2.
Fungsi Informatif
Memberikan nilai siswa kepada orang tuanya mempunyai arti bahwa
orang tua tersebut menjadi tahu akan kemajuan dan prestasi putranya di sekolah.
Catatan ini akan sangat berpengaruh, terutama bagi orang tua yang ikut serta
menyadari tujuan sekolah dan perkembangan putranya. Dengan catatan ini orang
tua akan:
a.
Sadar
terhadap keadaan putranya, untuk kemudian lebih baik memberi bantuan berupa
perhatian, dorongan ataupun bimbingan, dan
b.
Hubungan
orang tua dengan sekolah semakin lebih baik.
3.
Fungsi
Bimbingan
Pemberian nilai kepada siswa akan mempunyai arti besar bagi
pekerjaan bimbingan. Dengan perincian gambaran nilai siswa, petugas bimbingan
akan segera tahu bagian-bagian mana dari usaha siswa disekolah yang masih
memerlukan bantuan. Catatan lengkap yang juga mencakup tingkat (rating) dalam
kepribadian siswa serta sifat-sifat yang berhubungan denga rasa sosial akan
sangat membantu siswa dalam mengarahkannya sebagai pribadi yang seutuhnya.
4.
Fungsi
Administratif
Secara administratif pemberian nilai akhir oleh seorang pendidik
terhadap peserta didiknya itu memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Menentukan
kenaikan dan kelulusan siswa.
2.
Memindahkan
atau menempatkan siswa.
3.
Memberikan
beasiswa.
4.
Memberikan
rekomendasi untuk melanjutkan belajar.
5.
Memberi
gambaran tentang prestasi siswa/lulusan kepada para calon pemakai tenaga kerja.
C.
Faktor Pertimbangan
dalam Menentukan Nilai Akhir
Walaupun hal
yang dinilai tidak sama bagi setiap sekolah, namun secara garis besar dapat
ditentukan unsur umum dalam penilaian yang menyangkutnya faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan. Unsur-unsur umum tersebut adalah: prestasi/pencapaian,
usaha, aspek pribadi dan sosial, kebiasaan bekerja.[2]
1.
Prestasi / Pencapaian (achievment)
Nilai prestasi
harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. Simbol yang digunakan untuk
menyatakan nilai, bail huruf maupun angka, hendaknya hanya merupakan gambaran
tentang prestasi saja. Unsur pertimbangan atau kebijaksanaan guru tentang usaha
dan tingkah laku siswa tidak boleh ikut berbicara pada nilai tersebut.
2.
Usaha
(effort)
Disamping
nilai-nilai hasil belajar yang diacapai oleh peserta didik, faktor usaha yang
telah mereka lakukan juga perlu mendapat pertimbangan dalam rangka penentuan
nilai akhir. Sekalipun misalnya seorang peserta didik hanya dapat mencapai
nilai-nilai hasil belajar yang minimal (prestasinya rendah), namun apabila
pendidik dengan secara cermat dapat mengamati – sehingga dapat diperoleh bukti
bahwa dengan nilai-nilai hasil test, hasil belajar yang rendah itu sebenarnya
sudah merupakan hasil usaha yang sungguh-sungguh (sangat rajin dalam mengikuti
pelajaran, tekun didalam belajar dan sebagainya), maka sudah selayaknya kepada
peserta didik tersebut dapat diberikan nilai penunjuang sebagai penghargaan
atas usaha sungguh-sungguh dari peserta didik itu, tanpa mengenal rasa putus
asa.
Sebaliknya bagi
peserta didik yang memiliki nilai-nilai hasil tes hasil belajar yang rendah
tetapi dengan nilai-nilai yang rendah itu peserta didik tadi tidak tampak
adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki prsetasinya (malas dalam
mengikuti pelajaran, sering membolos, belajar setengah-setengah dan
sebagainya), maka adalah cukup beralasan bagi pendidik untuk memberikan nilai
akhir menurut apa adanya.
3.
Aspek Pribadi dan Sosial (personal and social
characterisitics)
Karakter yang dimiliki oleh peserta didik baik
sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok perlu juga mendapat
pertimbangan dalam penentuan nilai akhir.
Seorang peserta didik yang sekalipun prestasi belajarnya tergolong menonjol namun akhlaknya tidak baik, indisipliner, sering berbuat curang atau berbuat onar dan sebagainya perlu mendapatkan ”hukuman” seimbang berupa pengurangan nilai akhir.
Seorang peserta didik yang sekalipun prestasi belajarnya tergolong menonjol namun akhlaknya tidak baik, indisipliner, sering berbuat curang atau berbuat onar dan sebagainya perlu mendapatkan ”hukuman” seimbang berupa pengurangan nilai akhir.
4. Kebiasaan Bekerja (working habits)
Yang dimaksud
dengan kebiasaan kerja disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kebiasaan
melakukan tugas. Misalnya: tepat waktu atau tidaknya dalam menyerahkan
pekerjaan rumah (PR), rapih tidaknya hasil pekerjaan rumah tersebut,
ketelitiannya dalam menghitung dan sebagainya. Dapat juga dimasukan disini:
kebersihan badan, kerapian berpakaian dan sebagainya.
D.
Cara Menentukan Nilai Akhir
Tiap guru
mempunyai pendapat sendiri tentang cara menentukan nilai akhir. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh pandangan mereka terhadap penting dan tidaknya bagian yang
dilakukan siswa. Yang dimaksudkan dengan kegiatan-kegiatan siswa misalnya:
menyelesaikan tugas, mengikuti diskusi, menempuh tes formatif, menempuh tes
tengah semester, tes semester, rajin dalam mengikuti proses KBM, dan
sebagainya.
Penentuan nilai akhir dilakukan terutama pada waktu guru akan mengisi raport atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah dibimbing oleh suatu peraturan atau pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kantor/badan yang membawahinya.[3]
Penentuan nilai akhir dilakukan terutama pada waktu guru akan mengisi raport atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah dibimbing oleh suatu peraturan atau pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah atau kantor/badan yang membawahinya.[3]
Dibawah ini
terdapat beberapa rumus untuk menetukan nilai akhir yaitu sebagai berikut:
a.
Memperoleh nilai akhir dengan mempertimbangkan
nilai tes formatif dan tes sumatif.
Keterangan:
NA : Nilai Akhir
F : Nilai Tes Formatif
S : Nilai Tes Sumatif
b.
Nilai
akhir diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian, dan nilai ulangan umum
dengan bobot 2,3, dan 5.
Keterangan:
NA : Nilai akhir
T : Nilai tugas
H : Nilai ulangan harian
(rata-ratanya)
U : Nilai ulangan umum.
c.
Nilai akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata
nilai ulangan harian (diberi bobot 1) dan nilai EBTA (diberi bobot 2), kemudian
dibagi 3.
Keterangan:
∑ H : Jumlah
nilai ulangan harian
E : Nilai EBTA
nH : Frekuensi
ulangan harian
Setelah hasil-hasil penilain
formatif diubah kedalam nilai berskala 1 – 10, kemudian untuk setiap siswa
dicari rata-rata hasil penilaian formatif dalam semester yang bersangkutan.
Nilai rata-rata ini selanjutnya
dijumlahkan dengan nilai tes sumatif dan kemudian hasil penjumlahan dibagi dua.
Hasil yang terakhir inilah yang akan merupakan nilai akhir bagi setiap siswa
yang nantinya dijadikan nilai raport.
Perlu dikemukakan disini bahwa apabila pada nilai akhir
terdapat pecahan kurang dari setengah, maka nilai itu di bulatkan kebawah.
Kalau pecahannya setengah, nilai akhir tetap seperti itu. Sedangkan dalam
pecahan lebih dari setengah, maka nilai dibulatkan ke atas. [4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Nilai
akhir ini merupakan kesimpulan nilai-nilai yang dicapai oleh siswa dalam ujian akhir
dan rangkaian kegiatan yang telah dilakukannya.
Nilai
akhir melambangkan tingkat keberhasilan peserta didik setelah mereka mengikuti
program pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu, dalam jangka waktu yang
telah ditentukan.
Fungsi
nilai akhir meliputi: fungsi intruksional, fungsi informatif, fungsi bimbingan
dan fungsi administratif.
Faktor-faktor
pertimbangan dalam menentukan nilai akhir adalah: prestasi/pencapaian, usaha,
aspek pribadi dan sosial, dan kebiasaan bekerja.
B.
Saran
Sebagai calon pendidik (pengajar) diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui teknik-teknik dalam menentukan nilai akhir sehingga dapat dijadikan
sebagai bekal dalam melaksanakan tugasnya kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prof.Dr. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara. 2009.
Sudijono , Anas. Prof.Drs. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja
Grafindo Persada. 2009.
[1]
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi
Aksara, 2009)Hlm. 274
[2] Ibid,
Hlm. 276
Prof. Drs. Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2001). Hlmn 309-310
[3] Suharsimi
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2009)Hlm. 277-278
[4] Ibid,
Hlm. 280
0 komentar:
Posting Komentar