Pages

Minggu, 16 Juni 2013

Sistem pendidikan islam



BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang. Namun, sistem dan metode yang digunakan berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing.
Di kalangan masyarakat manusia yang berbudaya modern, sistem dan metode pendidikan yang dipergunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode tersebut diorientasikan kepada efektivitas dan efisiensi. Sedangkan pada masyarakat primitif mempergunakan sistem dan metode yang sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Sistem mereka menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa antisipasiorientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan afektivitas dan efisiensi.[1]

Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya dengan sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatannya terhadap segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etik Islam.[2]
Islam sebagai agama wahyu, menuntut umat manusia yang berakal sehat untuk beruasaha keras mendapatkan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Allah SWT.
Agama Islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-ukhrawi sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa kepada Allah SWT sebagai landasan kehidupan manusia.
Sayyid Sabiq dalam karya tulisnya ‘Anaashir al Quwwah fi al Islam menegaskan kembali tentang perjuangan umat Islam untuk berusaha keras merubah pandangan, jiwa, dan sikap lama yang lapuk, mental lama yang statis, secara menyeluruh dari dalam pribadi dan masyarakat.
Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia dalam masyarakat adalah pendidikan yang teratur, berdaya guna, dan berhasil guna. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu diorganisasikan atau dikelola secara rapi, efektif, dan efisien melalui sistem dan metode yang tepat. Namun, banyak para pendidik atau orang yang berkecimpung di dunia pendidikan Islam tidak tahu bagaimana sistem dan metode pendidikan Islam itu sendiri. Sehingga masih banyak kegagalan dalam pendidikan Islam.

B.       Rumusan Masalah  
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian sistem pendidikan Islam?
2.      Apa saja komponen dalam sistem pendidikan Islam?
3.      Apa keistimewaan sistem pendidikan Islam?
4.      Apa pengertian metode pendidikan Islam?
5.      Apa saja prinsip dalam metode pendidikan Islam?
6.      Apa saja macam-macam metode pendidikan Islam?

















BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Sistem Pendidikan Islam
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.” Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.[3]
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya. Berkaitan dengan fungsi dari komponen lainnya yang secara terpadu bergerak menuju ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan. Faktor atau unsur yang disistematisasikan adalah proses kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuannya.
Sistem pendidikan Islam merupakan usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Ajaran yang berdasarkan atas pendekatan sistemik sehingga dalam pelaksanaan operasionalnya terdiri dari berbagai sub-subsistem dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang harus memiliki vertikalitas dalam kualitas keilmuan-pengetahuan dan teknologinya.[4]



B.       Komponen Sistem Pendidikan Islam
Komponen dalam sistem pendidikan ada 6, yaitu: tujuan, siswa, pendidik, isi/materi, situasi lingkungan, dan alat pendidikan.[5]
Untuk menghasilkan output dari sistem pendidikan yang bermutu, hal yang paling penting adalah bagaimana membuat semua komponen yang dimaksud berjalan dengan baik. Yang mana pendidik, siswa, materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan semuanya satu langkah menuju pencapaian tujuan pendidikan itu.
1.      Tujuan
Tujuan pendidikan  berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam aktivitas pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan, sehingga efektivitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat dan dalam rangka mencapai tujuan atau tidak.
Menurut al-Abrasyi, tujuan akhir pendidikan Islam adalah:[6]
a.       Pembinaan akhlak
b.      Menyiapkan peserta didik untuk hidup di dunia dan akhirat
c.       Penguasaan ilmu
d.      Keterampilan bekerja dalam masyarakat
                                                    
2.      Siswa
Siswa/peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik dalam pendidikan Islam selalu terkait dengan pandangan Islam tentang hakikat manusia, yaitu makhluk yang memiliki dua dimensi (jasmanyiah dan ruhaniyah) yang didesaian dengan sebaik-baik model dan sekaligus fleksibel serta berpotensi tinggi untuk dikembangkan. Keutamaan lain yang diberikan Allah SWT adalah fitrah, yakni potensi manusiawi yang educable.[7]
3.      Pendidik
Secara umum, pendidik adalah orang yang mempunyai tanggung jawab untuk mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.[8]

4.      Materi/isi Pendidikan
Materi adalah bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.[9]
Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh pendidik kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat, terdapat syarat utama dalam pemilihan beban/materi pendidikan, yaitu: (a) materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan, (b) materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.[10]
Klasifikasi Ibnu Khaldun tentang ilmu-ilmu dasar pengetahuan Islam yang bersumber dari Al Qur’an meliputi sebagai berikut:[11]
a.       Ilmu pengetahuan filosofi dan intelektual, terdiri dari: logika, fisika, medis, pertanian, metafisika, serta ilmu yang berkaitan dengan kuantitas.
b.      Ilmu-ilmu pengetahuan yang disampaikan (transmitted sciences), terdiri dari: ilmu Al Qur’an, tafsir dan tajwid, ilmu hadis, ilmu fiqh, teologi (ilmu ketuhanan), dan bahasa.

5.      Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat.
a.       Lingkungan keluarga, merupakan awal mula pendidikan Islam
b.      Lingkungan sekolah, terdiri dari: Raudhatul Atfal, Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Universitas Islam
c.       Lingkungan masyarakat, contohnya: pondok pesantren, masjid dan mushala, TPA.[12]

6.      Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. [13]
Alat pendidikan dapat membentu dan bahkan terkadang dalam hal tertentu dapat menggantikan peran pendidikdalam proses pembelajaran.[14]
Dalam prakteknya paling tidak ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.

C.      Keistimewaan Sistem Pendidikan Islam
Sistem pendidikan Islam memiliki keistemewaan dibanding sistem pendidikan lain, yaitu:[15]
1.      Adanya korelasi antara bahan-bahan pelajaran dengan agama
2.      Mewujudkan prinsip dan sistem desentralisasi dalam belajar
3.      Asas persamaan dalam pengajaran dan demokratisasi dalam pendidikan Islam
4.      Mengkaitkan ajaran agama dengan kehidupan manusia
5.      Asas kewajiban mengajar

D.      Pengertian Metode Pendidikan Islam
Secara literal metode berasal dari bahasa Greek, yaitu meta yang berarti melalui, dan hodos yang berarti jalan. Jadi, metode berarti jalan yang dilalui. Menurut Ahmad Tafsir, metode pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Sedangkan menurut Abdul Munir Mulkan, metode pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada peserta didik.[16]
Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikanyang didasarkan asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai supra sistem.[17]

E.       Prinsip Metode Pendidikan Islam
Prinsip metode pendidikan Islam:[18]
1.      Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam, yakni untuk mendekatkan hubungan manusia dengan Allah SWT dan sesama makhluk
2.      Keterpaduan
3.      Bertumpu pada kebenaran
4.      Kejujuran dan amanah
5.      Keteladanan
6.      Berdasar pada nilai (etika-moral)
7.      Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik
8.      Sesuai dngan kebutuhan peserta didik
9.      Mengambil pelajaran pada setiap kasus
10.  Proporsional dalam memberikan janji

F.       Macam-macam Metode Pendidikan Islam
Macam-macam metode pendidikan Islam, menurut an-Nahlawi adalah:[19]
1.      Metode hiwar (percakapan)
2.      Mendidik dengan kisah-kisah Qur’ani dan Nabawi
3.      Mendidik dengan amtsal (perumpamaan)
4.      Mendidik dengan memberi teladan
5.      Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan
6.      Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidhah (peringatan)  
7.      Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut)
BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Pengertian sistem pendidikan Islam adalah usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam
2.      Komponen sistem pendidikan Islam meliputi:
a.       tujuan
b.      siswa
c.       pendidik
d.      isi/materi
e.       situasi lingkungan
f.       alat pendidikan
3.      Keistimewaan sistem pendidikan Islam adalah:
a.       Adanya korelasi antara bahan-bahan pelajaran dengan agama
b.      Mewujudkan prinsip dan sistem desentralisasi dalam belajar
c.       Asas persamaan dalam pengajaran dan demokratisasi dalam pendidikan Islam
d.      Mengkaitkan ajaran agama dengan kehidupan manusia
e.       Asas kewajiban mengajar
4.      Pengertian metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan yang didasarkan asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai supra sistem.
5.      Prinsip-prinsip metode pendidikan Islam, yaitu:
a.       Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam
b.      Keterpaduan
c.       Bertumpu pada kebenaran
d.      Kejujuran dan amanah
e.       Keteladanan
f.       Berdasar pada nilai (etika-moral)
g.      Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik
h.      Sesuai dngan kebutuhan peserta didik
i.        Mengambil pelajaran pada setiap kasus
j.        Proporsional dalam memberikan janji
6.      Macam-macam metode pendidikan Islam, menurut an-Nahlawi adalah:
a.       Metode hiwar (percakapan)
b.      Kisah Qur’ani dan Nabawi
c.       Amtsal (perumpamaan)
d.      Suri teladan
e.       Pembiasaan diri dan pengamalan
f.       Mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidhah (peringatan)  
g.      Targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut)

B.       Saran
Setelah adanya kajian tentang sistem dan metode pendidikan Islam sebagaiamana yanag dipaparkan dalam makalah ini, penulis berharap semoga kita sebagai calon guru PAI dapat mengetahui bagaimana sistem pendidikan Islam. Sehingga setelah kita mengetahui komponen-komponen yang terdapat di dalamnya, kita dapat “mengolahnya”, agar masing-masing komponen yang bertugas sesuai fungsinya akan bekerja antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian satu sistem. Serta mampu secara terpadu bergerak ke arah tujuan sesuai dengan fungsinya. Demi tercapainya tujuan pendidikan Islam.
Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi peserta didik, kita harus mampu mencetak generasi muslim yang berkualitas. Kita harus berani melakukan terobosan baru, jangan terpaku pada metode lama. Kita harus mampu menggunakan metode yang efektif dan efisien. Mempelajari tentang metode pendidikan Islam merupakan salah satu langkah awal untuk menjadi pendidik yang profesional, demi terciptanya muslim yang paripurna.








[1]Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 69
[2] Abdurrachman Mas’ud dkk, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 79
[3] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[4] Muzayyin Arifin, Op. Cit., hlm. 73
[5]http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[6] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49
[7] Moh. Roqib, Ilmu Pendiidkan Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hlm. 59
[8] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 41
[9] Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), halm. 135
[10] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[11] Arifin, Op. Cit., hlm 136
[12] Abdurrachman Mas’ud dkk, Op. Cit., hlm. 44
[13] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[14] Moh. Roqib, Op. Cit., hlm. 69
[15] Ali al-Jumbulati dan Abdul Futuh at-Tuwaanisi, Perbandingan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 233
[16] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 65
[17] Moh. Roqib. Ilmu Pendidikan Islam..., hlm. 91
[18] Ibid., hlm. 96
[19] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Op. Cit., hlm. 73

3 komentar:

ika mengatakan...

avi.. good job... :-)

Aviani Nur Avivah mengatakan...

thanks sob :)

Aviani Nur Avivah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Minggu, 16 Juni 2013

Sistem pendidikan islam

Diposting oleh Aviani Nur Avivah di 16.57


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Pendidikan bagi umat manusia merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup dalam segala bidang. Namun, sistem dan metode yang digunakan berbeda-beda sesuai taraf hidup dan budaya masyarakat masing-masing.
Di kalangan masyarakat manusia yang berbudaya modern, sistem dan metode pendidikan yang dipergunakan setaraf dengan kebutuhan atau tuntutan aspirasinya. Sistem dan metode tersebut diorientasikan kepada efektivitas dan efisiensi. Sedangkan pada masyarakat primitif mempergunakan sistem dan metode yang sederhana sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka. Sistem mereka menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari, tanpa antisipasiorientasi ke masa depan dan tanpa memikirkan afektivitas dan efisiensi.[1]

Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya dengan sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatannya terhadap segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etik Islam.[2]
Islam sebagai agama wahyu, menuntut umat manusia yang berakal sehat untuk beruasaha keras mendapatkan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat sesuai dengan petunjuk wahyu Allah SWT.
Agama Islam yang ajarannya berorientasi kepada kesejahteraan duniawi-ukhrawi sebagai kesinambungan tujuan hidup manusia, meletakkan iman dan takwa kepada Allah SWT sebagai landasan kehidupan manusia.
Sayyid Sabiq dalam karya tulisnya ‘Anaashir al Quwwah fi al Islam menegaskan kembali tentang perjuangan umat Islam untuk berusaha keras merubah pandangan, jiwa, dan sikap lama yang lapuk, mental lama yang statis, secara menyeluruh dari dalam pribadi dan masyarakat.
Salah satu sarana yang efektif untuk membina dan mengembangkan manusia dalam masyarakat adalah pendidikan yang teratur, berdaya guna, dan berhasil guna. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu diorganisasikan atau dikelola secara rapi, efektif, dan efisien melalui sistem dan metode yang tepat. Namun, banyak para pendidik atau orang yang berkecimpung di dunia pendidikan Islam tidak tahu bagaimana sistem dan metode pendidikan Islam itu sendiri. Sehingga masih banyak kegagalan dalam pendidikan Islam.

B.       Rumusan Masalah  
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian sistem pendidikan Islam?
2.      Apa saja komponen dalam sistem pendidikan Islam?
3.      Apa keistimewaan sistem pendidikan Islam?
4.      Apa pengertian metode pendidikan Islam?
5.      Apa saja prinsip dalam metode pendidikan Islam?
6.      Apa saja macam-macam metode pendidikan Islam?

















BAB II
PEMBAHASAN


A.      Pengertian Sistem Pendidikan Islam
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.” Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.[3]
Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya. Berkaitan dengan fungsi dari komponen lainnya yang secara terpadu bergerak menuju ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan. Faktor atau unsur yang disistematisasikan adalah proses kegiatan pendidikan dalam upaya mencapai tujuannya.
Sistem pendidikan Islam merupakan usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Ajaran yang berdasarkan atas pendekatan sistemik sehingga dalam pelaksanaan operasionalnya terdiri dari berbagai sub-subsistem dari jenjang pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang harus memiliki vertikalitas dalam kualitas keilmuan-pengetahuan dan teknologinya.[4]



B.       Komponen Sistem Pendidikan Islam
Komponen dalam sistem pendidikan ada 6, yaitu: tujuan, siswa, pendidik, isi/materi, situasi lingkungan, dan alat pendidikan.[5]
Untuk menghasilkan output dari sistem pendidikan yang bermutu, hal yang paling penting adalah bagaimana membuat semua komponen yang dimaksud berjalan dengan baik. Yang mana pendidik, siswa, materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan semuanya satu langkah menuju pencapaian tujuan pendidikan itu.
1.      Tujuan
Tujuan pendidikan  berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam aktivitas pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan, sehingga efektivitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat dan dalam rangka mencapai tujuan atau tidak.
Menurut al-Abrasyi, tujuan akhir pendidikan Islam adalah:[6]
a.       Pembinaan akhlak
b.      Menyiapkan peserta didik untuk hidup di dunia dan akhirat
c.       Penguasaan ilmu
d.      Keterampilan bekerja dalam masyarakat
                                                    
2.      Siswa
Siswa/peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Peserta didik dalam pendidikan Islam selalu terkait dengan pandangan Islam tentang hakikat manusia, yaitu makhluk yang memiliki dua dimensi (jasmanyiah dan ruhaniyah) yang didesaian dengan sebaik-baik model dan sekaligus fleksibel serta berpotensi tinggi untuk dikembangkan. Keutamaan lain yang diberikan Allah SWT adalah fitrah, yakni potensi manusiawi yang educable.[7]
3.      Pendidik
Secara umum, pendidik adalah orang yang mempunyai tanggung jawab untuk mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.[8]

4.      Materi/isi Pendidikan
Materi adalah bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.[9]
Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh pendidik kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat, terdapat syarat utama dalam pemilihan beban/materi pendidikan, yaitu: (a) materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan, (b) materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.[10]
Klasifikasi Ibnu Khaldun tentang ilmu-ilmu dasar pengetahuan Islam yang bersumber dari Al Qur’an meliputi sebagai berikut:[11]
a.       Ilmu pengetahuan filosofi dan intelektual, terdiri dari: logika, fisika, medis, pertanian, metafisika, serta ilmu yang berkaitan dengan kuantitas.
b.      Ilmu-ilmu pengetahuan yang disampaikan (transmitted sciences), terdiri dari: ilmu Al Qur’an, tafsir dan tajwid, ilmu hadis, ilmu fiqh, teologi (ilmu ketuhanan), dan bahasa.

5.      Lingkungan Pendidikan
Lingkungan Pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat.
a.       Lingkungan keluarga, merupakan awal mula pendidikan Islam
b.      Lingkungan sekolah, terdiri dari: Raudhatul Atfal, Madrasah Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Universitas Islam
c.       Lingkungan masyarakat, contohnya: pondok pesantren, masjid dan mushala, TPA.[12]

6.      Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan, oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. [13]
Alat pendidikan dapat membentu dan bahkan terkadang dalam hal tertentu dapat menggantikan peran pendidikdalam proses pembelajaran.[14]
Dalam prakteknya paling tidak ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.

C.      Keistimewaan Sistem Pendidikan Islam
Sistem pendidikan Islam memiliki keistemewaan dibanding sistem pendidikan lain, yaitu:[15]
1.      Adanya korelasi antara bahan-bahan pelajaran dengan agama
2.      Mewujudkan prinsip dan sistem desentralisasi dalam belajar
3.      Asas persamaan dalam pengajaran dan demokratisasi dalam pendidikan Islam
4.      Mengkaitkan ajaran agama dengan kehidupan manusia
5.      Asas kewajiban mengajar

D.      Pengertian Metode Pendidikan Islam
Secara literal metode berasal dari bahasa Greek, yaitu meta yang berarti melalui, dan hodos yang berarti jalan. Jadi, metode berarti jalan yang dilalui. Menurut Ahmad Tafsir, metode pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik. Sedangkan menurut Abdul Munir Mulkan, metode pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atau mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada peserta didik.[16]
Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikanyang didasarkan asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai supra sistem.[17]

E.       Prinsip Metode Pendidikan Islam
Prinsip metode pendidikan Islam:[18]
1.      Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam, yakni untuk mendekatkan hubungan manusia dengan Allah SWT dan sesama makhluk
2.      Keterpaduan
3.      Bertumpu pada kebenaran
4.      Kejujuran dan amanah
5.      Keteladanan
6.      Berdasar pada nilai (etika-moral)
7.      Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik
8.      Sesuai dngan kebutuhan peserta didik
9.      Mengambil pelajaran pada setiap kasus
10.  Proporsional dalam memberikan janji

F.       Macam-macam Metode Pendidikan Islam
Macam-macam metode pendidikan Islam, menurut an-Nahlawi adalah:[19]
1.      Metode hiwar (percakapan)
2.      Mendidik dengan kisah-kisah Qur’ani dan Nabawi
3.      Mendidik dengan amtsal (perumpamaan)
4.      Mendidik dengan memberi teladan
5.      Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan
6.      Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidhah (peringatan)  
7.      Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut)
BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1.      Pengertian sistem pendidikan Islam adalah usaha pengorganisasian proses kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam
2.      Komponen sistem pendidikan Islam meliputi:
a.       tujuan
b.      siswa
c.       pendidik
d.      isi/materi
e.       situasi lingkungan
f.       alat pendidikan
3.      Keistimewaan sistem pendidikan Islam adalah:
a.       Adanya korelasi antara bahan-bahan pelajaran dengan agama
b.      Mewujudkan prinsip dan sistem desentralisasi dalam belajar
c.       Asas persamaan dalam pengajaran dan demokratisasi dalam pendidikan Islam
d.      Mengkaitkan ajaran agama dengan kehidupan manusia
e.       Asas kewajiban mengajar
4.      Pengertian metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan yang didasarkan asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai supra sistem.
5.      Prinsip-prinsip metode pendidikan Islam, yaitu:
a.       Niat dan orientasi dalam pendidikan Islam
b.      Keterpaduan
c.       Bertumpu pada kebenaran
d.      Kejujuran dan amanah
e.       Keteladanan
f.       Berdasar pada nilai (etika-moral)
g.      Sesuai dengan usia dan kemampuan akal peserta didik
h.      Sesuai dngan kebutuhan peserta didik
i.        Mengambil pelajaran pada setiap kasus
j.        Proporsional dalam memberikan janji
6.      Macam-macam metode pendidikan Islam, menurut an-Nahlawi adalah:
a.       Metode hiwar (percakapan)
b.      Kisah Qur’ani dan Nabawi
c.       Amtsal (perumpamaan)
d.      Suri teladan
e.       Pembiasaan diri dan pengamalan
f.       Mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidhah (peringatan)  
g.      Targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat takut)

B.       Saran
Setelah adanya kajian tentang sistem dan metode pendidikan Islam sebagaiamana yanag dipaparkan dalam makalah ini, penulis berharap semoga kita sebagai calon guru PAI dapat mengetahui bagaimana sistem pendidikan Islam. Sehingga setelah kita mengetahui komponen-komponen yang terdapat di dalamnya, kita dapat “mengolahnya”, agar masing-masing komponen yang bertugas sesuai fungsinya akan bekerja antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian satu sistem. Serta mampu secara terpadu bergerak ke arah tujuan sesuai dengan fungsinya. Demi tercapainya tujuan pendidikan Islam.
Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi peserta didik, kita harus mampu mencetak generasi muslim yang berkualitas. Kita harus berani melakukan terobosan baru, jangan terpaku pada metode lama. Kita harus mampu menggunakan metode yang efektif dan efisien. Mempelajari tentang metode pendidikan Islam merupakan salah satu langkah awal untuk menjadi pendidik yang profesional, demi terciptanya muslim yang paripurna.








[1]Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 69
[2] Abdurrachman Mas’ud dkk, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 79
[3] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[4] Muzayyin Arifin, Op. Cit., hlm. 73
[5]http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[6] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 49
[7] Moh. Roqib, Ilmu Pendiidkan Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2009), hlm. 59
[8] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 41
[9] Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), halm. 135
[10] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[11] Arifin, Op. Cit., hlm 136
[12] Abdurrachman Mas’ud dkk, Op. Cit., hlm. 44
[13] http://tutorialpai.mkdu.upi.edu (akses tanggal 18 maret 2013)
[14] Moh. Roqib, Op. Cit., hlm. 69
[15] Ali al-Jumbulati dan Abdul Futuh at-Tuwaanisi, Perbandingan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 233
[16] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm. 65
[17] Moh. Roqib. Ilmu Pendidikan Islam..., hlm. 91
[18] Ibid., hlm. 96
[19] Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Op. Cit., hlm. 73

3 komentar on "Sistem pendidikan islam"

ika on 13 Juli 2013 pukul 09.35 mengatakan...

avi.. good job... :-)

Aviani Nur Avivah on 18 Agustus 2013 pukul 22.52 mengatakan...

thanks sob :)

Aviani Nur Avivah on 18 Agustus 2013 pukul 22.53 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar